9 Hal yang Kamu Bisa Tahu dari Laporan "Gurita Bisnis Raffi Ahmad"Rekomendasi dari Devina Heriyanto Pada 17 Oktober 2024, Project Multatuli merilis laporan berjudul "Gurita Bisnis Raffi Ahmad: Ditopang Keluarga Presiden, Bos Nikel, hingga Petinggi Partai Golkar" karya Alfian Putra Abdi. Project Multatuli melakukan liputan ini berbasis sumber data resmi dan terbuka di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU), Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), situs Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), situs Perum Percetakan Negara RI, risalah pengadilan, dan laporan tahunan perusahaan. Kami juga mengamati media sosial Raffi dan istrinya Nagita Slavina serta pemberitaan media untuk mengidentifikasi koneksi bisnis-bisnisnya. Kerja-kerja ini kami lakukan dalam periode Juli-September 2024. Laporan ini kira-kira bisa dibaca dalam 54 menit. Kami tahu, itu waktu yang sangat panjang, apalagi ketika harus membaca teks dan bukannya doomscrolling di media sosial. Oleh karena itu, kami ingin meyakinkan kamu untuk meluangkan waktu untuk benar-benar membacanya dari awal sampai akhir. Berikut 9 hal yang kamu bisa tahu dari laporan "Gurita Bisnis Raffi Ahmad":
Lengkapi titik-titik pada kalimat-kalimat di atas. Kirim jawabanmu dengan membalas nawala ini sebelum 22 Oktober 2024. 5 orang yang mengirimkan jawaban dengan benar akan mendapatkan kaos dari Project Multatuli.
Kami tunggu! 🙂 |
Project M adalah gerakan jurnalisme publik yang melayani yang dipinggirkan dan mengawasi kekuasaan agar tidak ugal-ugalan. Langganan nawala kami untuk mendapatkan rekomendasi bacaan berbasis jurnalisme telaten. Dukung kami dengan menjadi Kawan M mulai dari Rp30 ribu per bulan.
Ironi jadi WNI: Tubuh politiknya diatur negara, sambil luntang-lantung tanpa perlindungan saat bekerja Rekomendasi dari Devina Heriyanto RUU KUHAP berpotensi melegitimasi kontrol represif negara atas tubuh masyarakat sipil melalui perluasan upaya paksa oleh kepolisian. Mengancam hak asasi manusia dan supremasi sipil. (Project M/Aan K. Riyadi) Pekan ini Project Multatuli menerbitkan tiga tulisan yang sekilas seperti tidak punya hubungan, tapi membuat saya berpikir soal ironi menjadi warga...
Mempertahankan martabat di tengah empasan kekalahan Catatan di balik layar dari Devina Heriyanto, Manajer Membership Tampak dari kejauhan pabrik pengolahan (smelter) nikel di Kawasan Industri Pulau Obi, Provinsi Maluku Utara. (Project M/Rabul Sawal) Pekan lalu, Project Multatuli mendapatkan penghargaan honorable mention dari SOPA Awards 2025 untuk kategori "Excellence in Indonesian News Reporting". Penghargaan ini diberikan atas liputan data Alfian Putra Abdi yang mengulik...
Bacaan Akhir Pekan: Memahami Trauma Tionghoa-Indonesia Rekomendasi dari Eben Haezar Terlahir menjadi Tionghoa-Indonesia bukanlah hal mudah. Sejak pemerkosaan massal Mei 1998 yang menciptakan trauma besar dalam diri, setidaknya ada saja pernyataan atau peristiwa politik yang menunjukkan posisi Tionghoa-Indonesia masih sangat rentan. Misalnya, pada 2016, demonstrasi besar-besar bernuansa anti-Tionghoa yang diarahkan kepada Ahok. Dan sesaat setelahnya, Anies menggunakan istilah “pribumi” dan...