International Women's Day 2025: Perjuangan Kolektif Perempuan Indonesia


International Women's Day 2025: Perjuangan Kolektif Perempuan Indonesia

Rekomendasi dari Project Multatuli

Setiap 8 Maret, kita memperingati Hari Perempuan Sedunia. Bukan sekadar selebrasi, tetapi pengingat akan perjuangan panjang melawan ketidakadilan, kekerasan, dan ketimpangan.

Di berbagai penjuru negeri, perempuan terus melawan, menolak bungkam, dan menuntut perubahan, meski menghadapi ancaman, diskriminasi, bahkan kehilangan. Mereka adalah bagian dari perjuangan kolektif di masing-masing ruang hidupnya.

Project Multatuli ingin merekam sebanyak mungkin perempuan-perempuan hebat. Banyak di antara mereka adalah individu luar biasa yang berjuang bersama-sama perempuan-perempuan lain. Perjuangan kolektif memang jadi satu ciri khas perjuangan perempuan Indonesia.

Tina Rumahlatu Melawan Batu Karang

Ide dan Esai oleh Imam Shofwan | Pertama terbit 6 Maret 2025

Kisah perempuan aktivis muda Maluku menantang para pembesar demi keadilan rakyat Maluku. Tina dikriminalisasi setelah video yang memuat dirinya dalam sebuah aksi protes viral. Saat itu ia sedang menuntut tanggung jawab atas banjir di Halmahera Timur dan Halmahera Tengah yang diduga akibat pabrik smelter nikel Indonesia Weda Bay Industrial Park alias IWIP.

[Baca selengkapnya]

Mama-mama Lembah Grime di Jayapura: Bergerak Jaga Tanah Adat dari Gempuran Sawit dan Merebut Hak Komunitas

Oleh Asrida Elisabeth | Pertama terbit 2 September 2022

Tergerusnya hutan karena ambisi perkebunan sawit mendorong perempuan adat di Papua angkat bicara menantang angkuhnya kuasa negara, swasta, dan keluarga. Para perempuan bersuara atas nama hak dan perlindungan harta terakhir masyarakat meski kerangka adat mengekang peran mereka.

[Baca selengkapnya]

Perempuan Pesisir Selat Madura: Menjadi Polisi Keluarga, Membangun Koperasi Untuk Mendukung Ekonomi Warga

Esai Foto oleh Muni Moon | Pertama terbit 24 Agustus 2023

Di Kampung Nelayan Nambangan, para perempuan nelayan berserikat untuk mendukung kebutuhan rumah tangga juga menjaga ruang hidup bersama.

“Kalau kita melawan dengan hanya satu orang tidak akan kuat, tapi jika kita bersatu pasti kita akan kuat.”

[Baca selengkapnya]

Ketika Perempuan dari Kasta Bangsawan dan Hamba di Sumba Bersiasat Memutus Rantai Perbudakan

Oleh Martha Hebi | Pertama terbit 30 November 2022

Perbudakan tradisional masih sangat kental baik di perkotaan maupun pedesaan di Sumba Timur. Di sana, terdapat tiga kasta: maramba atau golongan bangsawan, kabihu atau golongan merdeka, dan ata atau golongan hamba. Laporan ini terbagi jadi tiga kisah: satu dari sudut pandang seorang maramba, Mama Margaretha, dan dua dari sudut pandang hamba, Kudu dan Konga.

[Baca selengkapnya]

Perempuan ‘Pemulung Modern’ di Jawa Timur: Memilah dan Mengelola Sampah Atas Nama Kerja Sosial

Oleh Ronna Nirmala | Pertama terbit 22 Februari 2023

Para perempuan inisiator bank sampah di Jawa Timur percaya tidak ada sampah yang tidak bisa diolah. Demi lingkungan, mereka mengorbankan waktu dan tenaga sambil menanti dukungan nyata.

[Baca selengkapnya]

“Harusnya kami tak lagi berjuang”: Kisah Perempuan Batak yang Kembali Melawan Demi Tanah Adat

Oleh Tonggo Simangunsong | Pertama terbit 12 Juli 2024

Ini adalah kisah empat perempuan Batak di dua komunitas adat di Sumatera Utara. Dalam kultur Batak, perempuan bukan pewaris marga dan tanah leluhur. Tetapi sejarah mencatat, ketika tanah leluhur tergusur, para perempuan Batak justru pantang mundur.

[Baca selengkapnya]

Kisah Perempuan-Perempuan Pakel Melawan Perampasan Lahan di Banyuwangi

Esai Foto oleh Alvina NA | Pertama terbit 10 November 2023

Mar dan perempuan-perempuan Pakel lainnya berjuang mempertahankan lahan mereka. Mereka berkumpul, berserikat, dan bergotong-royong untuk menghentikan trauma penindasan. Alvina adalah salah satu dari sembilan peserta pelatihan foto untuk perempuan dan minoritas gender “Setara Bercerita” yang diadakan Project Multatuli untuk melawan dominasi pandangan laki-laki dalam peliputan fotojurnalistik.

[Baca selengkapnya]

Bukan Lagi Baru dan Tabu: Perempuan Papua Bersolidaritas Saling Dukung Kesehatan Menstruasi

Oleh Narriswari | Pertama terbit 25 Agustus 2023

Menstruasi menjadi proses alamiah bagi tubuh seseorang yang memiliki rahim. Proses menstruasi melambangkan kesuburan seseorang yang seharusnya menjadi momen berharga dan dirayakan. Namun, membicarakan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk menstruasi, masih banyak diacuhkan atau dianggap tabu. Di Papua, mereka lebih fasih mengatakan “Ot-sus” ketimbang “mens-tru-asi” meski bukan bagian dari tubuhnya.

[Baca selengkapnya]

Project Multatuli

Project M adalah gerakan jurnalisme publik yang melayani yang dipinggirkan dan mengawasi kekuasaan agar tidak ugal-ugalan. Langganan nawala kami untuk mendapatkan rekomendasi bacaan berbasis jurnalisme telaten. Dukung kami dengan menjadi Kawan M mulai dari Rp30 ribu per bulan.

Read more from Project Multatuli

Selamat Hari Buruh Sedunia! Kelas Pekerja, Mari Membaca, Melawan, Melawan! Rekomendasi dari Project Multatuli Kalau kamu membaca pesan ini, kemungkinan kamu adalah kelas pekerja, seperti kami di Project Multatuli yang menyiapkan tulisan ini. (Kecuali kamu intel.) Untuk menyambut Hari Buruh Sedunia (May Day), kami menyiapkan rekomendasi bacaan terkait isu perburuhan dan ketenagakerjaan. Sejak tahun pertama Project M berdiri, kami menaruh perhatian pada kesejahteraan pekerja yang seringkali...

Jejak Kelam Militer: Dari Bisnis Senjata, Pungli, hingga Impunitas Rekomendasi dari Project Multatuli DPR RI mengesahkan revisi UU TNI yang memberikan peran lebih pada militer dalam urusan sipil, menguatkan kendali presiden atas TNI, dan menaikkan batas usia pensiun. Kelompok masyarakat sipil menolak UU TNI yang baru karena berpotensi mengembalikan dwifungsi militer seperti zaman Orde Baru. Rekam jejak militer di Indonesia memang kelam dan penuh impunitas. Banyak kekerasan terjadi di masa...

Karut-Marut Tata Kelola PSN: Buah Hati Jokowi yang Ditimang Prabowo Rekomendasi Devina Heriyanto PSN menjadi proyek berbagi kekuasaan yang dikendalikan Jokowi dan para menterinya. (Ilustrasi: Mohammad Ikbal/Project M) Istilah Proyek Strategis Nasional atau PSN mungkin tidak sepopuler kerusakan proyek atau program-programnya. Secara individual, proyek-proyek di bawah designasi PSN merebut perhatian warga karena penggunaan aparat negara yang represif, pelanggaran hak masyarakat adat, dan...